Senin, 03 Mei 2010

jurnal kuliah sosiologi hukum sebelum UTS tanggal 16 febuari sampai 6 april 2010

Auguste comte
“pengemuka istilah sosiologi”

Istilah sosiologi berasal dari auguste comte dalam bukunya yang berjudul “course de philosophie positive”,awalnya auguste comte ingin memakai istilah “social physics”(fisika social) tapi sudah dipakai oleh saint simon.
Auguste comte dalam sejarahnya,masyarakat berkembang melalui tiga tahap yaitu:

1.tahap teologis (etat theolpgique)
Yang pada tahap ini masyarakat percaya pada hal-hal yang supranatural.misalnya: animisme,politeisme,monoteisme. Dan masyarakat hanya bisa eunduk tanpa berbuat apa-apa kecuali mohon ampun dan berdoa.

2.tahap metafisis (etat metaphisique)
Yang pada tahap ini manusia sudah berusaha mempengaruhi kekuatan supranatural itu,misalnya dengan cara meramal nasib dan keuntungan atau kecelakaan, meminta jasa pawang hujan.

3.tahap positif
Yang pada tahap ini manusia tidak lagi tunduk pada kekuatan supranatural dan manusia mengendalikan kekuatan itu dengan kemampuannya sendiri,misalnya manusia mampu membuat vaksin,membuat alat-alat untuk memperhitungkan cuaca,bencana dan lain-lain.

Struktur dan proses social menurut auguste comte

Struktur social adalah keseluruhan jalinan unsure-unsur social yang pokok:
-norma-norma social
-lembaga-lembaga social
-kelompok-kelompok social
-lapisan-lapisan social

Yang keempat unsure struktur social ini disebut sosiologi statis oleh auguste comte.
Proses social pengaruh timbal balik berbagai segi kehidupan bersama dalam masyarakat misalnya ekonomi politik,hukum agama dan lain-lain. Yang perubahan dalam struktur social sama dengan perubahan social.
Yang proses social ini disebut sosiologi dinamis oleh auguste comte.

Sosiologi merupakan ilmu yang paling kompleks menurut auguste comte
karena objek kajian sosiologi yang memiliki variable yang sanyat banyak

a.struktur social (segi dinamis)
-norma-norma social
-lembaga-lembaga social
-kelompok-kelompok social
-lapisan-lapisan social

b.proses social (segi dinamis)
-terjadi karena factor imitasi,sugesti,identifikasi,simpati.
-terjadi bila ada kontak social dan komunikasi.

Yang kedua syarat ini memunculkan interaksi social,yang interaksi itu dapat asisiatif atau disasosiatif.
Yang dicari oleh sosiologi menurut comte adalah pola umum,konsep,dalil umum dalam kontes interaksi manusia seperti sifat,bentuk,isi,dan struktur masyarakat manusia.

Apa yang dikaji oleh sosiologi menurut:

1.pitirim Sorokin (1928)
Mengatakan sosiologi mengkaji:
-hubungan timbale balik aneka gejala social
-hubungan timbale balik gejala social dan nonsosial.

2.roucek dan warren (1982)
Mengatakan sosiologi mengkaji:
-hubungan manusia didalam kelompok.

3.s soemardjan dan s.soemardi (1962)
Mengatakan sosiologi mengkaji:
Struktur social dan proses social

4.ogburn dan nimkoff (1964)
Mengatakan sosiologi mengkaji:
Interaksi social dan hasilnya(organisasi social)

5.van doom danlammers (1964)
Mengatakan sosiologi mengkaji:
Struktur dan prosses kemasyaratan yang stabil.


TALCOTT PARSONS

Menurutnya persoalan sentral dalam masyarakat bertolak pada dua hal yaitu:

1. alokasi
soal ditribusi sumber daya kepada orang-orang yang ada dalam masyarakat dan atau distribusi orang untuk menduduki posisi tertentu dalam masyarakat.

2. integrasi
soal pengelolaan tegangan tegangan yang muncul sebagai akibat dari pengalokasian.
Pada tahun 1951 ia menyebut tiga system yang ada dalam masyarakat:

1. system social
system ini berpotensi menciptakan konflik,oleh karena itu untuk menghindari konflik tersebut maka system social ini membuat batasan tentang pola bertindak yagn boleh atau tidak boleh
contoh: dokter dengan pasien

2. system kepribadian
manusia menjalankan peran di masyarakat tidak saja mengacu pada nilai-nilai dalam system social melainkan juga pada disposisi kebutuhan masing-masing orang,antara lain disposisi kebutuhan itu terdiri dari preferensi,hasrat,keinginan.

3. system budaya
system ini penting sebab hanya dengan nilai-nilai terlembaga dalam system budaya ini tercipta kesepakatan tentang standar perilaku untuk mengevalusi perilaku konkrer untuk mengevaluasi perilaku konkret dan pola-pola pembagian sumber daya.
System budaya ini terdiri dari tiga wilaya penerapan antara lain:
a. symbol-simbol kognisi
b. symbol-simbol ekpresi (emosi)
c. symbol-simbol nilai (moral)

dan pada tahun 1956,parsons merubah ketiga teorinya menjadi empat subsistem dalam masyarakat menjadi AGIL yaitu:
Adaptation=subsistem ekonomi
Masyarakat bertindak memenuhi kebutuhan benda-benda material untuk bertahan hidup.
Goal attainment = subsistem politik
Masyarakat bertindak mengikuti pemegang kekuasaan untuk mencapai tujuan tertentu.
Integration= subsistem social
Masyarakat bertindak menjaga keutuhan tatanan sosial
Latency= subsistem budaya
Masyarakta bertindak mengikuti panduan nilai-nilai dari lembaga-lembaga budaya.
Dan pada tahun 1956 dia merubah system kepribadian menjadi subsistem ekonomi dan subsistem politik.
Kritikan terhadap parsons:

1. cirri pada mayarakat moderen adalah komitmen mereka yang kuat pada nilai-nilai (subsistem budaya) tapi kenyataannya tidak demikian.

2. teori parsons terkait dengan subsistem budaya ini kurang detail (disbanding dengan aliran strukturalisme dan pascastrukturalisme) konsep-konsep yang diajukan parsons hanya tentang nilai dan norma.

3. terpengaruh pad fungsionalisme seolah-olah setiap orang sudah mempunyai peran sendiri-sendiri dan terkukung pada peran-peran itu padahal, subjek manusia ,mempunyai kreativitas untuk menciptakan peran-peran baru.


GAMES I :

Menurut augusten comte dalam sejarahnya masyarakat berkembang melalui tiga tahap sebutkan dan jelaskan!


Sebutkan dan jelaskan tiga teori system menurut parson,kritikan terhadap parson dan model AGIL!


Proses social (interaksi social)
Cara berhubungan timbale balik diantara individu atau kelompok manusia,yang proses social ini mendorong munculnya perubahan social.
Fakta social
Fakta-fakta social seperti cara bertindak,berpikir,dan berperasaan yang semuanya dikendalikan dan dipaksakan oleh kekuatan memaksa eksternal (diluar) diri individu.
Fakta social menurut emile Durkheim
Berupa pengaruh eksternal itu pada hakikatnya terdiri dari nilai dan norma.
Solidaritas social adalah kehidupan social menusia dan eksistensi keteraturan social dalam masyarakat, yang solidaritas itu terbagi menjadi 2 yaitu:

mekanisme organis
Pembagian kerja rendah tergantung antara profesi rendah Pembagian kerja tinggi tergantung antara profesi tinggi

Kesadaran kolektif kuat Kesadaran kolektif rendah
Didominsi hukum represif Dominasi hukum restitutif
Individualitas rendah Individualitas tinggi
Consensus terhadap pola normatif Consensus terhadap nilai abstrak
Keterlibatan massa dalam penghukuman Penghukuman hanya oleh badan formal
Primitive pendesaan Industri perkotaan
Perilaku bunuh diri,altruistis Pelaku bunuh diri egois dan anomis

Tindakan social menurut emile durkheim
Sosiologi=tindakan social
Tindakan social adalah manusia yang dijalankan karena terkait dengan orang lain.
Contoh: menangis karena hal yang sedih bukan beupa tindakan social,menangis untuk membuat orang lain takut merupakan tindakan social.

Tindakan social menurut max weber
Empat tipe tindakan social:
1. tradisional
2. efektif
3. rasionalitas nilai
4. rasionalitas instrumental
dalam masyarakat ada ketidak setaraan antar kelas
kelas yang lebih tinggi mendominasi kelas yang lebih rendah.
Dominasi tidak selalu merugikan ada dominasi yang diakui bersama misalnya ortoriter.
Yang ortoriter itu terbagi atas:
1. tradisional
2. kharismatis
3. legal atau rasional


Bentuk-bentuk interaksi social

1. asosiatif
terdiri dari:
a. ko-operasi
timbul karena orientasi individu yang sesuai dengan kelompok
tiga bentuk ko-operasi:
- bargaining (kerjasama dengan tukar menukar barang)
- co-optation (kerjasama dengan menerima barang dari pihak yang lebih kuat)
- coalition (kerjasama dengan beberapa pihak yang sebenarnya berbeda karakter namun satu tujuan.)

b. akomodasi
timbul karena para pihak berusaha untuk mencapai titik kesimbangan.
Tiga bentuk akomodasi:
- toleration (ada pihak yang sementara menghindar)
- coercion (pihak yang lemah terpaksa menerima)
- compromise(para pihak saling menurunkan tuntutannya.
- Adjudication
- Arbitration
- Mediation
- Concillations
- Stalemate (para pihak berhenti konflik karena terjadi deadlock)
c. asimilasi
timbul karena satu pihak mengindentifikasikan dirinya sama dengan pihak lain yang lebih dominant.
Factor-faktor yang mempercepat terjadinya asimilasi:
- toleransi
- sikap membuka diri bagi orang asing
- kasamaan tingkat kesejahteraan
- persamaan budaya
- persamaan ciri fisik
- perkawinan campuran
- ada musuh bersama
- dukungan kondusif dari pemerintah
d. akulturasi
timbul karena beberapa pihak saling membuka diri sehingga ada unsure kebudayaan yang saling bertukaran dan diterima penuh sebagai adapt istiadat yang baru.

2. disasosiatif
a. kompetisi
timbul karena ada beberapa kepentingan diantara beberapa pihak,sehingga mereka saling berlomba memperebutkan satu posisi tertentu,baik yang pribadi maupun kelompok.
b. kontraversi
timbul karena perbedaan pemahaman atau pandangna pada satu pihak terhadap pihak lain,sehingga muncul sikap dan atau perilaku menentang.
c. konflik
timbul karena para pihak berusaha mencapai tujuan masing-masing dengan cara saling menentang pihak lawan dengan cara memberi ancaman dan atau menggunakan kekerasan.
dipost dan dibuat oleh(siti hardiyanti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar